Nama
: istiana
Nim
: 1105015008
Prodi
/ kelas :
Pendidikan Biologi / reg pagi A
Waktu
/ Tempat : kamis, 6 sept ’12 / kost
Tema
: Teori sel, struktur umum sel dan bahan penyusun sel.
a. Perkembangan Teori sel
en.wikipedia.org
Jika dilihat sekilas di bawah
mikroskop, tampak bentuk sel itu kaku dan seperti benda mati. Akan tetapi
ternyata setelah diselidiki lebih lanjut, di dalam sel terjadi segala proses
kegiatan, bahkan sebenarnya segala kegiatan kita sehari-hari itu terjadi pada
tingkat sel. Ini dapat digambarkan dengan kegiatan kita sehari-hari, misalnya
ketika kita melakukan aktivitas membaca buku. Sel-sel apa sajakah yang bekerja
saat kita melakukan aktivitas itu? Sel-sel tubuh yang bekerja antara lain
sel otot. Dengan adanya sel otot, maka tangan kita bisa memegang buku. Selain
itu, sel batang dan kerucut mata juga bekerja menerima bayangan tulisan atau
gambar. Setelah itu, sel otak akan menerjemahkan sehingga
menghasilkan suatu pengertian. Berdasarkan gambaran tersebut dapat kita
ketahui bahwa sel itu hidup dan saling bekerja sama satu dengan yang
lain untuk melakukan fungsi hidup. Fakta tersebut menunjukkan
bahwa tubuh manusia tersusun atas kumpulan sel-sel. Sel-sel berkelompok
membentuk suatu jaringan, dan kemudian jaringanjaringan akan menyusun organ.
Organ mempunyai beragam bentuk dan fungsi. Organ-organ tersebut saling
berkaitan satu sama lain untuk membentuk suatu sistem. Sistem organ inilah yang
akan membentuk organisme baru. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa
sel merupakan tingkatan terendah dari organisme kehidupan. Agar lebih jelas
organisasi itu dapat diurutkan seperti pada Gambar 1.2 di bawah ini!
biologi.blogsome.com
Beberapa
ahli telah mencoba menyelidiki tentang struktur dan fungsi sel, dan kemudian
muncullah beberapa teori tentang sel. Sejarah ditemukannya teori tentang sel
diawali penemuan mikroskop yang menjadi sarana untuk mempermudah melihat
struktur sel. Berbagai penelitian para ahli biologi, antara lain seperti
berikut.
1. Robert Hooke (1635-1703)
Ia mencoba melihat struktur sel pada sayatan gabus di bawah
mikroskop. Dari hasil pengamatannya diketahui terlihat rongga-rongga yang
dibatasi oleh dinding tebal. Jika dilihat secara keseluruhan, strukturnya mirip
sarang lebah. Satuan terkecil dari rongga tersebut dinamakan sel.
2.
Schleiden (1804-1881) dan T.
Schwann (1810-1882)
Sel merupakan kesatuan struktural terkecil dari tubuh suatu
makhluk hidup. Teori ini telah ditemukan oleh Mathias Schleiden (1838) dan
Theodore Schwann (1839) ilmuwan berkebangsaan jerman, berdasarkan hasil
penemuannya tentang adanya struktur yang sama dari sayatan-sayatan tubuh
tumbuhan maupun hewan yang diamatinya. Mereka mengamati sel-sel jaringan hewan
dan tumbuhan. Schleiden mengadakan penelitian terhadap tumbuhan. Setelah
mengamati tubuh tumbuhan, ia menemukan bahwa banyak sel yang tubuh tumbuhan.
Akhirnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tumbuhan adalah sel.
Schwann melakukan penelitian terhadap hewan. Ternyata dalam pengamatannya
tersebut ia melihat bahwa tubuh hewan juga tersusun dari banyak sel.
Selanjutnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tubuh hewan adalah sel.
Dari dua penelitian tersebut keduanya menyimpulkan bahwa sel merupakan
unit terkecil penyusun makhluk hidup.
- Robert
Brown
Pada tahun 1831, Brown mengamati struktur sel pada jaringan
tanaman anggrek dan melihat benda kecil yang terapung-apung dalam sel yang
kemudian diberi nama inti sel atau nukleus. Berdasarkan analisanya diketahui
bahwa inti sel selalu terdapat dalam sel hidup dan kehadiran inti sel itu
sangat penting, yaitu untuk mengatur segala proses yang terjadi di dalam
sel.
4.
Felix
Durjadin dan Johannes Purkinye
Pada tahun 1835, setelah mengamati struktur sel, Felix
Durjadin dan Johannes Purkinye melihat ada cairan dalam sel, kemudian cairan
itu diberinya nama protoplasma.
5.
Max Schultze (1825-1874
Sel merupakan kesatuan fungsional kehidupan. Teori ini
disampaikan oleh Max Schultze (1825-1874) berdasarkan hasil penelitiannya
terhadap isi sel yang disebut protoplasma. Protoplasma merupakan sistem koloid
dengan air sebagai komponen terbesar. Di dalam protoplasma inilah
berlangsungnya berbagai reaksi kimia untuk mendukung kelangsingan hidup
organisme. Ia menegaskan bahwa protoplasma merupakan dasar-dasar fisik
kehidupan. Protoplasma merupakan tempat terjadinya proses hidup
- Rudolf Virchow (1858)
Semua sel berasal dari sel yang sudah ada sebelumnya dan sel
merupakan kesatuan hereditas suatu makhluk hidup. Teori ini disampaikan oleh
Rudolf Virchow (1858) berdasarkan hasil penelitiannya yang membuktikan bahwa
inti yang terdapat di dalam sel terdiri atas struktur berbentuk benang yang
disebut kromosom dan mengandung gen. Gen ini berfungsi mengatur pewarisan sifat
dari induk ke keturunannya.
- Walter Flemming (1842-1913) dan
Eduard Stasburger (1875)
Sel merupakan kesatuan reproduksi dari suatu makhluk hidup.
Teori ini disampaikan ileh Walter Flemming (1842-1913) dan Eduard Stasburger
(1875) berdasarkan hasil pengamatan yang membuktikan bahwa setiap sel tubuh
makhluk hidup melakukan pembelahan diri pada waktu-waktu tertentu.
Dari pendapat beberapa ahli biologi
tersebut akhirnya melahirkan beberapa teori sel antara lain:
a. sel merupakan unit struktural
makhluk hidup.
b. sel merupakan unit fungsional
makhluk hidup.
c. sel merupakan unit reproduksi
makhluk hidup.
d. sel merupakan unit hereditas.
2. Struktur umum sel
cartage.org.lb
Sel adalah satu unit
dasar dari tubuh manusia dimana setiap organ merupakan agregasi/penyatuan dari
berbagai macam sel yang dipersatukan satu sama lain oleh sokongan struktur-struktur
interselluler. Setiap jenis sel dikhususkan untuk melakukan suatu fungsi
tertentu. Misalnya sel darah merah yang jumlahnya 25 triliun berfungsi untuk
mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan. Disamping sel darah merah masih
terdapat sekitar 75 triliun sel lain yang menyusun tubuh manusia, sehingga
jumlah sel pada manusia sekitar 100 triliun sel.
Walaupun banyak sel
yang berbeda satu sama lainnya, tetapi umumnya seluruh sel mempunyai
sifar-sifat dasar yang mirip satu sama lain, misalnya :
a. oksigen
akan terikat pada karbohidrat, lemak atau protein pada setiap sel untuk
melepaskan energi mekanisme umum merubah makanan menjadi energi
b. setiap
sel melepaskan hasil akhir reaksinya ke cairan disekitarnya
c. hampir
semua sel mempunyai kemampuan mengadakan reproduksi dan jika sel tertentu
mengalami kerusakan maka sel sejenis yang lain akan beregenerasi
Secara umum sel-sel
yang menyusun tubuh manusia mempunyai struktur dasar yang terdiri dari membran
sel, protoplasma dan inti sel (nukleus). Ketiganya mempunyai komposisi kimia
yang terdiri dari air, elektrolit, protein, lemak dan karbohidrat.
Sel juga dapat diklasifikasikan menurut struktur
dalamnya :
a. Sel-sel prokariotik memiliki struktur
sederhana. Mereka dapat ditemukan hanya pada organisme uniseluler dan sel-sel
koloni. Dalam sistem tiga domain dari klasifikasi ilmiah, sel-sel prokariotik
diletakkan pada domain Archaea dan Eubacteria.
chem-is-try.org
Pada sel prokariota
(dari bahasa Yunani,
pro, 'sebelum' dan karyon, 'biji'), tidak ada membran yang
memisahkan DNA dari bagian sel
lainnya, dan daerah tempat DNA terkonsentrasi di sitoplasma disebut nukleoid.
Kebanyakan prokariota merupakan organisme uniseluler
dengan sel berukuran kecil (berdiameter 0,7–2,0 µm dan volumenya sekitar 1 µm3)
serta umumnya terdiri dari selubung sel, membran sel, sitoplasma, nukleoid, dan
beberapa struktur lain.
Hampir semua sel prokariotik memiliki
selubung sel di luar membran selnya. Jika selubung tersebut mengandung suatu
lapisan kaku yang terbuat dari karbohidrat
atau kompleks karbohidrat-protein, peptidoglikan,
lapisan itu disebut sebagai dinding
sel.
Kebanyakan bakteri
memiliki suatu membran luar yang menutupi lapisan peptidoglikan, dan ada pula
bakteri yang memiliki selubung sel dari protein.
Sementara itu, kebanyakan selubung sel arkea
berbahan protein, walaupun ada juga yang berbahan peptidoglikan. Selubung sel
prokariota mencegah sel pecah akibat tekanan
osmotik pada lingkungan yang memiliki konsentrasi
lebih rendah daripada isi sel.
Sejumlah prokariota memiliki struktur
lain di luar selubung selnya. Banyak jenis bakteri memiliki lapisan di luar
dinding sel yang disebut kapsul yang membantu sel bakteri melekat pada
permukaan benda dan sel lain. Kapsul juga dapat membantu sel bakteri menghindar
dari sel kekebalan tubuh
manusia jenis tertentu. Selain itu, sejumlah bakteri melekat pada permukaan
benda dan sel lain dengan benang protein yang disebut pilus
(jamak: pili) dan fimbria (jamak: fimbriae). Banyak jenis bakteri
bergerak menggunakan flagelum (jamak: flagela) yang
melekat pada dinding selnya dan berputar seperti motor.
Prokariota umumnya memiliki satu molekul
DNA dengan struktur lingkar yang terkonsentrasi pada nukleoid. Selain itu,
prokariota sering kali juga memiliki bahan genetik tambahan yang disebut plasmid
yang juga berstruktur DNA lingkar. Pada umumnya, plasmid tidak dibutuhkan oleh
sel untuk pertumbuhan meskipun sering kali plasmid membawa gen tertentu yang
memberikan keuntungan tambahan pada keadaan tertentu, misalnya resistansi
terhadap antibiotik.
Prokariota juga memiliki sejumlah protein
struktural yang disebut sitoskeleton,
yang pada mulanya dianggap hanya ada pada eukariota.
Protein skeleton tersebut meregulasi pembelahan
sel
dan berperan menentukan bentuk sel.
b. Sel-sel
eukariotik
riyaandriyani-unindra4.blogspot.com
Sel-sel
eukariotik memiliki organel-organel sendiri pada membrannya.
Organisme-organisme eukarotik bersel tunggal sangat bervariasi, namun banyak
pula bentuk-bentuk koloni dan multiselular (kingdom multiseluler, misalnya
Animalia, Plantae dan Fungi, semuanya adalah eukarotik). Tidak seperti prokariota,
sel eukariota
(bahasa
Yunani, eu, 'sebenarnya' dan karyon) memiliki nukleus.
Diameter sel eukariota biasanya 10 hingga 100 µm, sepuluh kali lebih besar
daripada bakteri.
Sitoplasma
eukariota adalah daerah di antara nukleus dan membran sel.
Sitoplasma ini terdiri dari medium semicair yang disebut sitosol, yang di
dalamnya terdapat organel-organel
dengan bentuk dan fungsi terspesialisasi serta sebagian besar tidak dimiliki
prokariota. Kebanyakan organel dibatasi oleh satu lapis membran, namun ada pula
yang dibatasi oleh dua membran, misalnya nukleus.
Selain
nukleus, sejumlah organel lain dimiliki hampir semua sel eukariota, yaitu (1) mitokondria,
tempat sebagian besar metabolisme energi sel terjadi; (2) retikulum endoplasma, suatu jaringan membran
tempat sintesis glikoprotein dan lipid; (3) badan Golgi,
yang mengarahkan hasil sintesis sel ke tempat tujuannya; serta (4) peroksisom,
tempat perombakan asam lemak dan asam amino.
Lisosom, yang
menguraikan komponen sel yang rusak dan benda asing yang dimasukkan oleh sel,
ditemukan pada sel hewan,
tetapi tidak pada sel tumbuhan. Kloroplas, tempat terjadinya fotosintesis,
hanya ditemukan pada sel-sel tertentu daun tumbuhan dan
sejumlah organisme uniseluler. Baik sel tumbuhan maupun
sejumlah eukariota uniseluler memiliki satu atau lebih vakuola, yaitu
organel tempat menyimpan nutrien dan limbah serta tempat terjadinya sejumlah
reaksi penguraian.
Jaringan
protein serat sitoskeleton mempertahankan bentuk sel dan mengendalikan
pergerakan struktur di dalam sel eukariota. Sentriol, yang
hanya ditemukan pada sel hewan di dekat nukleus, juga terbuat dari
sitoskeleton.
Dinding sel
yang kaku, terbuat dari selulosa dan polimer lain, mengelilingi sel tumbuhan dan membuatnya kuat
dan tegar. Fungi
juga memiliki dinding sel, namun komposisinya berbeda dari dinding sel bakteri
maupun tumbuhan. Di antara dinding sel tumbuhan yang bersebelahan terdapat
saluran yang disebut plasmodesmata.
Dibawah ini
gambar perbedaan antara sel prokariotik dan eukariotik :
biologi.blogsome.com
Struktur sel
yoencaem.wordpress.com
Secara umum setiap sel memiliki :
- membran sel,
- sitoplasma, dan
- inti sel atau nukleus.
- membran sel,
- sitoplasma, dan
- inti sel atau nukleus.
makhrussains.wordpress.com
1. Membran
Sel
sectiocadaveris.wordpress.com
sectiocadaveris.wordpress.com
Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran sel membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan alat transportasi bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel. Struktur membran ialah dua lapis lipid (lipid bilayer) dan memiliki permeabilitas tertentu sehingga tidak semua molekul dapat melalui membran sel.
Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran sel membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan alat transportasi bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel. Struktur membran ialah dua lapis lipid (lipid bilayer) dan memiliki permeabilitas tertentu sehingga tidak semua molekul dapat melalui membran sel.
Membran
Sel berfungsi sebagai tempat keluar masuknya zat ke/dari sel. Berdasarkan
struktur tersebut maka membran sel bersifat semi permeable atau selektif
permeable yang berfungsi mengatur masuk dan keluarnya zat dari sel.Membran
sel
terdiri dari lapisan ganda fosfolipid
dan berbagai protein.
Membran
sel berupa lapisan sangat tipis yang terbentuk dari molekul lipid
dan protein.
Membran sel bersifat dinamik dan kebanyakan molekulnya dapat bergerak di
sepanjang bidang membran. Molekul lipid membran tersusun dalam dua lapis dengan
tebal sekitar 5 nm yang menjadi
penghalang bagi kebanyakan molekul hidrofilik.
Molekul-molekul protein yang menembus lapisan ganda lipid tersebut berperan
dalam hampir semua fungsi lain membran, misalnya mengangkut molekul tertentu
melewati membran. Ada pula protein yang menjadi pengait struktural ke sel lain,
atau menjadi reseptor
yang mendeteksi dan menyalurkan sinyal kimiawi dalam lingkungan sel.
Diperkirakan bahwa sekitar 30% protein yang dapat disintesis sel hewan merupakan
protein membran
Sel
tumbuhan dan sel bakteri memiliki lapisan di luar membran yang dikenal sebagai
dinding sel.
bios-com.blogspot.com
Dinding
sel bersifat tidak elastis dan membatasi perubahan ukuran sel. Keberadaan
dinding sel juga menyebabkan terbentuknya ruang antarsel, yang pada tumbuhan
menjadi bagian penting dari transportasi hara dan mineral di dalam tubuh
tumbuhan. Dinding Sel berfungsi sebagai tempat melindungi bagian - bagian sel
yang ada didalamnya.
2. Sitoplasma
dan Organel Sel
bms.westfordk12.us
Gambar sitoplasma
Bagian yang cair dalam
sel dinamakan Sitoplasma khusus untuk cairan yang berada dalam inti sel
dinamakan Nukleoplasma), sedang bagian yang padat dan memiliki fungsi tertentu
digunakan Organel Sel. Penyusun utama dari sitoplasma adalah air (90%),
berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia serta sebagai media terjadinya reaksi
kirnia sel. Organel sel adalah benda-benda solid yang terdapat di dalam
sitoplasma dan bersifat hidup(menjalankan fungsi-fungsi kehidupan).
Sitoplasma dan inti sel bersama-sama disebut sebagai protoplasma. Sitoplasma berwujud cairan kental (sitosol) yang di dalamnya terdapat berbagai organel yang memiliki fungsi yang terorganisasi untuk mendukung kehidupan sel. Organel memiliki struktur terpisah dari sitosol dan merupakan "kompartementasi" di dalam sel, sehingga memungkinkan terjadinya reaksi yang tidak mungkin berlangsung di sitosol. Sitoplasma juga didukung oleh jaringan kerangka yang mendukung bentuk sitoplasma sehingga tidak mudah berubah bentuk.
Sel bukanlah semata-mata suatu kantong yang berisi cairan, enzim dan bahan kimia, tetapi juga mengandung struktur-struktur fisis yang tersusun dengan sangat sempurna, yang disebut sebagai organel dan sangat penting bagi fungsi sel. Misalnya tanpa adanya mitokhondria, maka lebih dari 95 % enersi yang disuplai oleh sel akan segera menghilang. Di dalam sitoplasma inilah tersebar berbagai bahan, yaitu globulus lemak netral, granula-granula glikogen, ribosome, granula sekretoris, dan lima macam organel terpenting yaitu retikulum endoplasma, aparatus Golgi, mitokhondria, lisosom dan peroksisom
Organel-organel yang ditemukan pada sitoplasma adalah
Sitoplasma dan inti sel bersama-sama disebut sebagai protoplasma. Sitoplasma berwujud cairan kental (sitosol) yang di dalamnya terdapat berbagai organel yang memiliki fungsi yang terorganisasi untuk mendukung kehidupan sel. Organel memiliki struktur terpisah dari sitosol dan merupakan "kompartementasi" di dalam sel, sehingga memungkinkan terjadinya reaksi yang tidak mungkin berlangsung di sitosol. Sitoplasma juga didukung oleh jaringan kerangka yang mendukung bentuk sitoplasma sehingga tidak mudah berubah bentuk.
Sel bukanlah semata-mata suatu kantong yang berisi cairan, enzim dan bahan kimia, tetapi juga mengandung struktur-struktur fisis yang tersusun dengan sangat sempurna, yang disebut sebagai organel dan sangat penting bagi fungsi sel. Misalnya tanpa adanya mitokhondria, maka lebih dari 95 % enersi yang disuplai oleh sel akan segera menghilang. Di dalam sitoplasma inilah tersebar berbagai bahan, yaitu globulus lemak netral, granula-granula glikogen, ribosome, granula sekretoris, dan lima macam organel terpenting yaitu retikulum endoplasma, aparatus Golgi, mitokhondria, lisosom dan peroksisom
Organel-organel yang ditemukan pada sitoplasma adalah
1.) Mitokondria
(kondriosom).Mitokondria berfungsi sebagai tempat respirasi/pernapasan pada sel
.
daviddarling.info
Sebagian besar sel eukariota
mengandung banyak mitokondria, yang menempati sampai 25 persen volume sitoplasma.
Organel ini
termasuk organel yang besar, secara umum hanya lebih kecil dari nukleus, vakuola, dan kloroplas.
Nama mitokondria berasal dari penampakannya yang seperti benang (bahasa
Yunani mitos, 'benang') di bawah mikroskop
cahaya.
Organel ini memiliki dua macam membran,
yaitu membran luar dan membran dalam, yang dipisahkan oleh ruang antarmembran.
Luas permukaan membran dalam lebih besar daripada membran luar karena memiliki
lipatan-lipatan, atau krista, yang menyembul ke dalam matriks,
atau ruang dalam mitokondria.
Mitokondria adalah tempat
berlangsungnya respirasi seluler, yaitu suatu proses kimiawi
yang memberi energi
pada sel. Karbohidrat
dan lemak
merupakan contoh molekul makanan berenergi tinggi yang dipecah menjadi air dan karbon
dioksida oleh reaksi-reaksi di dalam mitokondria, dengan pelepasan energi.
Kebanyakan energi yang dilepas dalam proses itu ditangkap oleh molekul yang
disebut ATP. Mitokondria-lah yang menghasilkan sebagian
besar ATP sel. Energi kimiawi ATP nantinya dapat digunakan untuk menjalankan
berbagai reaksi kimia dalam sel. Sebagian besar tahap pemecahan molekul makanan
dan pembuatan ATP tersebut dilakukan oleh enzim-enzim yang
terdapat di dalam krista dan matriks mitokondria.
Mitokondria memperbanyak diri
secara independen dari keseluruhan bagian sel lain. Organel ini memiliki DNA sendiri yang
menyandikan sejumlah protein mitokondria, yang dibuat pada ribosomnya
sendiri yang serupa dengan ribosom prokariota.
2.) Badan
Golgi (diktiosom). Badan Golgi berfungsi sebagai tempat sekresi zat - zat pada
sel .
britannica.com
Badan Golgi
(dinamai menurut nama penemunya, Camillo
Golgi) tersusun atas setumpuk kantong pipih dari membran
yang disebut sisterna. Biasanya terdapat tiga sampai delapan sisterna,
tetapi ada sejumlah organisme yang memiliki badan Golgi dengan puluhan
sisterna. Jumlah dan ukuran badan Golgi bergantung pada jenis sel dan aktivitas
metabolismenya.
Sel yang aktif melakukan sekresi protein dapat memiliki ratusan badan Golgi. Organel ini
biasanya terletak di antara retikulum endoplasma dan membran plasma.
Sisi badan Golgi yang paling
dekat dengan nukleus
disebut sisi cis, sementara sisi yang menjauhi nukleus disebut sisi trans.
Ketika tiba di sisi cis, protein dimasukkan ke dalam lumen sisterna. Di dalam lumen,
protein tersebut dimodifikasi, misalnya dengan penambahan karbohidrat,
ditandai dengan penanda kimiawi, dan dipilah-pilah agar nantinya dapat dikirim
ke tujuannya masing-masing.
Badan Golgi mengatur pergerakan
berbagai jenis protein; ada yang disekresikan ke luar sel, ada yang digabungkan
ke membran plasma sebagai protein transmembran, dan ada pula yang ditempatkan
di dalam lisosom.
Protein yang disekresikan dari sel diangkut ke membran plasma di dalam vesikel sekresi,
yang melepaskan isinya dengan cara bergabung dengan membran plasma dalam proses
eksositosis.
Proses sebaliknya, endositosis, dapat terjadi bila membran plasma mencekung
ke dalam sel dan membentuk vesikel endositosis yang dibawa ke badan Golgi atau
tempat lain, misalnya lisosom.
3.) Retikulum
endoplasma (RE)
anapu.wordpress.com
Retikulum Endoplasma berfungsi
sebagai tempat pembuatan badan golgi. Retikulum endoplasma merupakan perluasan
selubung nukleus yang terdiri dari jaringan (reticulum = 'jaring kecil')
saluran bermembran
dan vesikel
yang saling terhubung. Terdapat dua bentuk retikulum endoplasma, yaitu
retikulum endoplasma kasar dan retikulum endoplasma halus.
Retikulum endoplasma kasar
disebut demikian karena permukaannya ditempeli banyak ribosom. Ribosom
yang mulai mensintesis protein dengan tempat tujuan tertentu, seperti organel
tertentu atau membran, akan menempel pada retikulum endoplasma kasar. Protein
yang terbentuk akan terdorong ke bagian dalam retikulum endoplasma yang disebut
lumen. Di dalam lumen, protein tersebut mengalami pelipatan dan
dimodifikasi, misalnya dengan penambahan karbohidrat
untuk membentuk glikoprotein. Protein tersebut lalu dipindahkan ke
bagian lain sel di dalam vesikel kecil yang menyembul keluar dari retikulum
endoplasma, dan bergabung dengan organel yang berperan lebih lanjut dalam
modifikasi dan distribusinya. Kebanyakan protein menuju ke badan Golgi,
yang akan mengemas dan memilahnya untuk diantarkan ke tujuan akhirnya.
Retikulum endoplasma halus tidak
memiliki ribosom pada permukaannya. Retikulum endoplasma halus berfungsi,
misalnya, dalam sintesis lipid komponen membran sel. Dalam jenis sel tertentu, misalnya
sel hati, membran
retikulum endoplasma halus mengandung enzim yang mengubah obat-obatan,
racun, dan produk
sampingan beracun dari metabolisme sel menjadi senyawa-senyawa yang kurang
beracun atau lebih mudah dikeluarkan tubuh.
4.) Plastida
(khusus tumbuhan, mencakup leukoplas, kloroplas, dan kromoplas)
Dikenal tiga jenis plastida yaitu :
Dikenal tiga jenis plastida yaitu :
1. Lekoplas
Leukoplas
adalah plastida tak berwarna yang
terdapat di dalam sel tumbuhan. Leukoplas dapat ditemukan biasanya pada
endosperm, umbi, kotiledon, akar, dan organ atau jaringan lain yang bersifat
nonfotosintetik. Leukoplas juga biasanya terdapat pada bagian tumbuhan yang
tidak terkena cahaya matahari. Fungsinya sangat beragam, utamanya sebagai
penyimpan amilum, lipid (lemak), dan protein. Berdasarkan bahan yang terdapat
di dalamnya, leukoplas dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu:
1.
amiloplas (menyimpan amilum)
2.
elaioplas (menyimpan minyak)
3.
proteinoplas/aleuroplas (menyimpan
protein/butir aleuron)
4.
etioplas (kloroplas yang tidak
membentuk pigmen klorofil karena tidak terkena cahaya matahari kadang-kadang
juga dimasukkan sebagai salah satu leukoplas).
calongurubiologi.blogspot.com
|
Amiloplas
pada umbi kentang, sebagai salah bentuk leukoplas yang berfungsi untuk
menimbun amilum.
|
Selain berfungsi sebagai tempat penyimpanan amilum, lipid, dan protein, leukoplas juga berfungsi sebagai tempat sintesis asam lemak, asam amino, dan bahan-bahan lainnya. Bentuk leukoplas seringkali bervariasi, tetapi selalu dengan ukuran yang lebih kecil bila dibanding kloroplas. Leukoplas kadangkala tampak mempunyai bentuk ameboid (seperti amoeba).
2. Kloroplas
calongurubiologi.blogspot.com
Kloroplas merupakan salah satu
jenis organel
yang disebut plastid
pada tumbuhan
dan alga.
Kloroplas mengandung klorofil,
pigmen
hijau yang menangkap energi cahaya untuk fotosintesis,
yaitu serangkaian reaksi yang mengubah energi cahaya menjadi energi kimiawi
yang disimpan dalam molekul karbohidrat
dan senyawa organik
lain.
Satu sel alga uniseluler dapat memiliki
satu kloroplas saja, sementara satu sel daun
dapat memiliki 20 sampai 100 kloroplas. Organel ini cenderung lebih besar
daripada mitokondria, dengan panjang 5–10
µm atau lebih. Kloroplas biasanya berbentuk seperti cakram dan, seperti
mitokondria, memiliki membran luar dan membran dalam yang dipisahkan oleh ruang
antarmembran. Membran dalam kloroplas menyelimuti stroma, yang memuat
berbagai enzim
yang bertanggung jawab membentuk karbohidrat dari karbon
dioksida dan air
dalam fotosintesis. Suatu sistem membran dalam yang kedua di dalam stroma
terdiri dari kantong-kantong pipih disebut tilakoid yang saling
berhubungan. Tilakoid-tilakoid membentuk suatu tumpukan yang disebut granum
(jamak, grana). Klorofil terdapat pada membran tilakoid, yang berperan
serupa dengan membran dalam mitokondria, yaitu terlibat dalam pembentukan ATP. Sebagian ATP
yang terbentuk ini digunakan oleh enzim di stroma untuk mengubah karbon
dioksida menjadi senyawa antara berkarbon tiga yang kemudian dikeluarkan ke sitoplasma
dan diubah menjadi karbohidrat.
Sama seperti mitokondria, kloroplas juga
memiliki DNA
dan ribosomnya
sendiri serta tumbuh dan memperbanyak dirinya sendiri. Kedua organel ini juga
dapat berpindah-pindah tempat di dalam sel.
3. Kromoplas
Kromoplas
adalah organel yang termasuk ke dalam kelompok plastida,
yang mengandung pigmen warna selain klorofil (pigmen warna hijau). Pigmen yang
terdapat di dalam kromoplas mungkin saja berwarna oranye, merah, kuning.
Kromoplas paling banyak ditemukan pada bagian tumbuhan yang berwarna seperti bunga
dan buah. Keberadaan kromoplas dan pigmen yang dikandungnyalah yang memberikan
warna-warna berbeda pada bagian-bagian tumbuhan tersebut.
blog.bpkpenabur.or.id
|
Plastida
dapat berubah fungsi dan bentuk, misalnya kloroplas dapat berubah menjadi
kromoplas, sebagaimana yang sering kita temukan pada buah hijau yang kemudian
berubah warna menjadi merah saat matang.
|
Kromoplas dapat berkembang langsung dari proplastida (plastida yang belum dewasa/dalam perkembangan), atau dapat juga berasal dari kloroplas, misalnya dapat dilihat pada buah berwarna hijau yang kemudian menjadi masak dan berwarna kuning, merah atau oranye. Perubahan kloroplas ke kromoplas juga terjadi pada daun yang telah tua dan menjadi kuning.
blog.bpkpenabur.or.id
|
Perubahan
warna buah diakibatkan adanya perubahan kloroplas menjadi kromoplas, dan
terjadinya sintesis pigmen karotenoid
|
Bentuk dan ukuran kromoplas sangat besar, sebagaimana kloroplas, sehingga sangat mudah diamati dengan mikroskop pada perbesaran lemah. Kromoplas mensintesis pigmen karotenoid yang mana hasilnya disimpan dalam gelembung lemak, misalnya pada mahkota bunga Ranunculus repens dan kulit buah jeruk (Citrus) yang kuning. Karotenoid dapat pula disimpan dalam bentuk benang seperti yang terdapat pada buah cabai (Capsicum) yang merah. Pada akar wortel, kromoplas membentuk karoten dalam bentuk kristal yang diselubungi selubung liporotein. Pada buah tomat terdapat dua jenis pigmen karotenoid yang berbentuk kristal kecil dan globula.
Selain mensintesis pigmen karotenoid, kromoplas juga berfungsi membentuk pigmen xantofil yang berwarna kuning, atau merah. Secara evolusioner, kromoplas adalah plastida yang berfungsi untuk menarik hewan penyerbuk atau hewan pemakan buah dan biji-bijian melalui warna yang menarik yang dihasilkannya. Menurut teori endosimbiosis, plastida sebenarnya adalah prokariota yang bersimbiosis dengan sel tumbuhan mengingat struktur dan komponen yang dikandungnya ADN (Asam Deoksiribo Nukleat) yang sama sekali berbeda dengan ADN sel tumbuhan yang mengandungnya.
Pada bagian tumbuhan, seperti pangkal akar wortel, kromoplas dapat kembali ke bentuk lain plastida seperti kloroplas. Hal ini dapat kita lihat, pada pangkal umbi akar wortel yang berwarna kehijau-hijauan saat bagaian tersebut terkena sinar matahari
5.) Ribosom
(Ergastoplasma)
brutalogic.blogspot.com
Ribosom berfungsi sebagai tempat sintesis/pembentukan protein . Ribosom merupakan tempat sel membuat protein. Sel dengan laju sintesis protein yang tinggi memiliki banyak sekali ribosom, contohnya sel hati manusia yang memiliki beberapa juta ribosom Ribosom sendiri tersusun atas berbagai jenis protein dan sejumlah molekul RNA.
Ribosom
eukariota
lebih besar daripada ribosom prokariota,
namun keduanya sangat mirip dalam hal struktur dan fungsi. Keduanya terdiri
dari satu subunit besar dan satu subunit kecil yang bergabung membentuk ribosom
lengkap dengan massa beberapa juta dalton.
Pada eukariota, ribosom dapat ditemukan bebas di sitosol
atau terikat pada bagian luar retikulum endoplasma.
Sebagian besar protein yang diproduksi ribosom bebas akan berfungsi di dalam
sitosol, sementara ribosom terikat umumnya membuat protein yang ditujukan untuk
dimasukkan ke dalam membran, untuk dibungkus di
dalam organel tertentu seperti lisosom,
atau untuk dikirim ke luar sel. Ribosom bebas dan terikat memiliki struktur
identik dan dapat saling bertukar tempat. Sel dapat menyesuaikan jumlah relatif
masing-masing ribosom begitu metabolismenya berubah.
6.) Lisosom
brutalogic.blogspot.com
Lisosom berfungsi sebagai penghasil dan tempat pencernaan/sistem eskresi pada sel. Salah satu enzimnya itu bernama Lisozym.
Lisosom
pada sel hewan
merupakan vesikel
yang memuat lebih dari 30 jenis enzim
hidrolitik untuk menguraikan berbagai molekul kompleks. Sel menggunakan kembali
subunit molekul yang sudah diuraikan lisosom itu. Bergantung pada zat yang
diuraikannya, lisosom dapat memiliki berbagai ukuran dan bentuk. Organel ini
dibentuk sebagai vesikel yang melepaskan diri dari badan
Golgi.
Lisosom
menguraikan molekul makanan yang masuk ke dalam sel melalui endositosis
ketika suatu vesikel endositosis bergabung dengan lisosom. Dalam proses yang
disebut autofagi,
lisosom mencerna organel
yang tidak berfungsi dengan benar. Lisosom juga berperan dalam fagositosis,
proses yang dilakukan sejumlah jenis sel untuk menelan bakteri
atau fragmen sel lain untuk diuraikan. Contoh sel yang melakukan fagositosis
ialah sejenis sel darah putih
yang disebut fagosit,
yang berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh.
7.) Vakuola
(khusus tumbuhan)
ngaosbio.blogspot.com
Vakuola berfungsi sebagai kantong yang melapisi Inti sel . Kebanyakan fungsi lisosom sel hewan dilakukan oleh vakuola pada sel tumbuhan. Membran vakuola, yang merupakan bagian dari sistem endomembran, disebut tonoplas. Vakuola berasal dari kata bahasa Latin vacuolum yang berarti 'kosong' dan dinamai demikian karena organel ini tidak memiliki struktur internal. Umumnya vakuola lebih besar daripada vesikel, dan kadang kala terbentuk dari gabungan banyak vesikel.
Sel
tumbuhan muda berukuran kecil dan mengandung banyak vakuola kecil yang kemudian
bergabung membentuk suatu vakuola sentral seiring dengan penambahan air
ke dalamnya. Ukuran sel tumbuhan diperbesar dengan menambahkan air ke dalam
vakuola sentral tersebut. Vakuola sentral juga mengandung cadangan makanan, garam-garam,
pigmen,
dan limbah metabolisme. Zat yang beracun bagi herbivora
dapat pula disimpan dalam vakuola sebagai mekanisme pertahanan. Vakuola juga
berperan penting dalam mempertahankan tekanan
turgor tumbuhan. Vakuola memiliki banyak fungsi lain dan
juga dapat ditemukan pada sel hewan dan protista
uniseluler. Kebanyakan protozoa
memiliki vakuola makanan, yang bergabung dengan lisosom agar makanan di
dalamnya dapat dicerna. Beberapa jenis protozoa juga memiliki vakuola
kontraktil, yang mengeluarkan kelebihan air dari sel.
8.) Peroksisom
(Badan Mikro)
hr.wikipedia.org
Peroksisom
berfungsi sebagai tempat penghancuran racun - racun yang masuk ke dalam sel . Peroksisom
berukuran mirip dengan lisosom
dan dapat ditemukan dalam semua sel eukariota.
Organel ini dinamai demikian karena biasanya mengandung satu atau lebih enzim
yang terlibat dalam reaksi oksidasi
menghasilkan hidrogen peroksida
(H2O2). Hidrogen peroksida merupakan bahan kimia beracun,
namun di dalam peroksisom senyawa ini digunakan untuk reaksi oksidasi lain atau
diuraikan menjadi air
dan oksigen.
Salah satu tugas peroksisom adalah mengoksidasi asam
lemak panjang menjadi lebih pendek yang kemudian dibawa
ke mitokondria
untuk oksidasi sempurna. Peroksisom pada sel hati
dan ginjal
juga mendetoksifikasi berbagai molekul beracun yang memasuki darah,
misalnya alkohol.
Sementara itu, peroksisom pada biji
tumbuhan berperan penting mengubah cadangan lemak
biji menjadi karbohidrat yang digunakan dalam
tahap perkecambahan.
3. Inti Sel atau Nukleus
inforedia.com
Secara umum, Nukleus
bertugas mengontrol kegiatan yang terjadi di sitoplasma. DNA yang terdapat di
dalam kromosom merupakan cetak biru bagi pembentukan berbagai protein (terutama
enzim). Enzim diperlukan dalam menjalankan berbagai fungsi di sitoplasma. Di dalam
nukleus juga ditemui nukleolus.
Nukleolus (anak inti), berfungsi mensintesis berbagai macam molekul RNA (asam ribonukleat) yang digunakan dalam perakitan ribosom. Molekul RNA yang disintesis dilewatkan melalui pori nukleus ke sitoplasma, kemudian semuanya bergabung membentuk ribosom. Nukleolus berentuk seperti bola, dan memalui mikroskop elektron nukleolus ini tampak sebagai suatu massa yang terdiri dari butiran dan serabut berwarna pekat yang menempel pada bagian kromatin. Selain itu Inti Sel ( Nukleus ) juga berfungsi sebagai pusat kegiatan/aktivitas sel.
Nukleolus (anak inti), berfungsi mensintesis berbagai macam molekul RNA (asam ribonukleat) yang digunakan dalam perakitan ribosom. Molekul RNA yang disintesis dilewatkan melalui pori nukleus ke sitoplasma, kemudian semuanya bergabung membentuk ribosom. Nukleolus berentuk seperti bola, dan memalui mikroskop elektron nukleolus ini tampak sebagai suatu massa yang terdiri dari butiran dan serabut berwarna pekat yang menempel pada bagian kromatin. Selain itu Inti Sel ( Nukleus ) juga berfungsi sebagai pusat kegiatan/aktivitas sel.
Nukleus mengandung sebagian besar gen yang mengendalikan
sel eukariota
(sebagian lain gen terletak di dalam mitokondria
dan kloroplas).
Dengan diameter rata-rata 5 µm, organel ini umumnya adalah organel yang paling mencolok dalam
sel eukariota. Kebanyakan sel memiliki satu nukleus, namun ada pula yang
memiliki banyak nukleus, contohnya sel otot rangka,
dan ada pula yang tidak memiliki nukleus, contohnya sel
darah merah matang yang kehilangan nukleusnya saat berkembang.
Selubung nukleus melingkupi nukleus dan memisahkan
isinya (yang disebut nukleoplasma) dari sitoplasma.
Selubung ini terdiri dari dua membran yang masing-masing merupakan lapisan ganda
lipid dengan protein terkait. Membran luar dan dalam selubung nukleus
dipisahkan oleh ruangan sekitar 20–40 nm. Selubung nukleus memiliki sejumlah
pori yang berdiameter sekitar 100 nm dan pada bibir setiap pori, kedua membran
selubung nukleus menyatu.
Di dalam nukleus, DNA terorganisasi bersama
dengan protein
menjadi kromatin.
Sewaktu sel siap untuk membelah, kromatin kusut yang berbentuk benang akan
menggulung, menjadi cukup tebal untuk dibedakan melalui mikroskop
sebagai struktur terpisah yang disebut kromosom.
Struktur yang menonjol di dalam nukleus sel yang
sedang tidak membelah ialah nukleolus, yang merupakan tempat sejumlah komponen ribosom
disintesis dan dirakit. Komponen-komponen ini kemudian dilewatkan melalui pori
nukleus ke sitoplasma, tempat semuanya bergabung menjadi ribosom. Kadang-kadang
terdapat lebih dari satu nukleolus, bergantung pada spesiesnya dan
tahap reproduksi sel tersebut.
Nukleus mengedalikan sintesis
protein di dalam sitoplasma dengan cara mengirim molekul pembawa pesan
berupa RNA, yaitu mRNA, yang disintesis berdasarkan "pesan" gen pada DNA. RNA ini lalu
dikeluarkan ke sitoplasma melalui pori nukleus dan melekat pada ribosom, tempat
pesan genetik tersebut diterjemahkan menjadi urutan asam amino
protein yang disintesis.
3. Bahan Penyusun Sel
Sel memiliki bahan dasar yang menyusun suatu sel.
Bahan dasar memiliki banyak fungsi yang mendukung aktivitas sel dalam tubuh.
Bahan dasar tersebut adalah :
a. Air
Medium cairan utama dari sel adalah air, yang terdapat dalam konsentrasi 70-85%. Banyak bahan-bahan kimia sel larut dalam air, sedang yang lain terdapat dalam bentuk suspensi atau membranous.
Medium cairan utama dari sel adalah air, yang terdapat dalam konsentrasi 70-85%. Banyak bahan-bahan kimia sel larut dalam air, sedang yang lain terdapat dalam bentuk suspensi atau membranous.
Peran
air didalam sel sangat penting. Air berfungsi sebagai pelarut dan mengangkut
senyawa-senyawa serta molekul-molekul baik yang diperlukan oeh sel maupun sisa
metabolisme yang akan dikeluarkan dari dalam sel.Di,samping itu berbagai reaksi
enzimatik memerlukan air sebagaia gen reaksi.
b. Elektrolit
Elektrolit terpenting dari sel adalah Kalium, Magnesium, Fosfat, Bikarbonat, Natrium, Klorida dan Kalsium. Elekrolit menyediakan bahan inorganis untuk reaksi selluler dan terlibat dalam mekanisme kontrol sel.
Elektrolit terpenting dari sel adalah Kalium, Magnesium, Fosfat, Bikarbonat, Natrium, Klorida dan Kalsium. Elekrolit menyediakan bahan inorganis untuk reaksi selluler dan terlibat dalam mekanisme kontrol sel.
c. Protein
Senyawa ini terdiri dari unsure
karbon, hydrogen, oksigen, dan nitrogen. Molekul protein merupakan molekul
pekerja. Mereka berperan sebagai katalisator, member kekakuan structural,
memantau permeabilitas selaput, mengatur kadar metabolit yang diperlukan, dan
memantau kegiatan sel. Bahan baku protein adalah asam amino yang di sebut
demikian karena mengandung karboksil dan gugus amin.
Memegang peranan penting pada hampir semua proses fisiologis dan dapat diringkaskan sebagai berikut :
1. Proses enzimatik
2. Proses transport dan penyimpanan
3. Proses pergerakan
4. Fungsi mekanik
5. Proses imunologis
6. Pencetus dan penghantar impuls pada sel saraf
7. Mengatur proses pertumbuhan dan regenerasi
Memegang peranan penting pada hampir semua proses fisiologis dan dapat diringkaskan sebagai berikut :
1. Proses enzimatik
2. Proses transport dan penyimpanan
3. Proses pergerakan
4. Fungsi mekanik
5. Proses imunologis
6. Pencetus dan penghantar impuls pada sel saraf
7. Mengatur proses pertumbuhan dan regenerasi
d. Lemak
Mencakup asam lemak, lemak netral,
fosfolipid, glikolipida, terpen, dan steroid. Asam lemak memiliki dua daerah,
yaitu rantai karbon yang bersifat hidrofobik, tidak terlarut dalam air, kurang
reaktif, dan gugus asam karboksilat yang mengion dalam larutan, terlarut dalam
air, dan mudah berakasi membentuk ester. Asam lemak merupakan sumber makanan
yang di simpan di dalam sitoplasma. Selain itu, lemak juga berperan sebagai
penyusun selaput plasma.
Asam lemak yang merupakan komponen membran sel adalah rantai hidrokarbon yang panjang, sedang asam lemak yang tersimpan dalam sel adalah triasilgliserol, merupakan molekul yang sangat hidrofobik. Karena molekul triasilgliserol ini tidak larut dalam air/larutan garam maka akan membentuk lipid droplet dalam sel lemak (sel adiposa) yang merupakan sumber energi. Molekul lemak yang menyusun membran sel mempunyai gugus hidroksil ( fosfolipid dan kolesterol) sehingga dapat berikatan dengan air, sedangkan gugus yang lainnya hidrofobik (tidak terikat air) sehingga disebut amfifatik.
Asam lemak yang merupakan komponen membran sel adalah rantai hidrokarbon yang panjang, sedang asam lemak yang tersimpan dalam sel adalah triasilgliserol, merupakan molekul yang sangat hidrofobik. Karena molekul triasilgliserol ini tidak larut dalam air/larutan garam maka akan membentuk lipid droplet dalam sel lemak (sel adiposa) yang merupakan sumber energi. Molekul lemak yang menyusun membran sel mempunyai gugus hidroksil ( fosfolipid dan kolesterol) sehingga dapat berikatan dengan air, sedangkan gugus yang lainnya hidrofobik (tidak terikat air) sehingga disebut amfifatik.
Lemak yang terdapat pada sel
memungkinkan membran berfungsi sebagai barrier yang membatasi pergerakan
molekul yang dapat larut dalam air melewati membran. Membran sel komposisnya
terutama terdiri dari protein 55%, lemak 42% dan karbohidrat 3%, tetapi
persentase ini bervariasi pada berbagai sel. Terdapat 3 jenis lemak yang
terdapat pada membran sel yaitu fosfolipid, kolesterol dan glikolipid. Pada
membran sel fosfolipid membentuk dua lapisan (lipid bilayer) dimana lapisan
hidrofilik terletak pada bagian luar (berhadapan dengan cairan ekstrasel) dan
bagian dalam sel (berhadapan dengan sitoplasma), sementara bagian hidrofobik
terletak antara kedua lapisan hidrofilik ini.
e. Karbohidrat
Tersusun atas rangkain molekul
polisakarida. Polisakarida yang juga di sebut glikan merupakan untaian
polisakarida yang sangat panajang. Polisakarida di bedakan menjadi polisakarida
structural dan nutrient. Contoh polisakarida structural yaitu selulosa
pembentuk sel tumbuhan. Contoh polisakarida yang tergolong polisakarida
nutrient adalah amilum.
Suatu karbohidrat tersusun atas atom C,H, dan O. Karbohidrat yang mempunyai 5 atom C disebut pentosa, 6 atom C disebut hexosa adalah karbohidrat-karbohidrat yang penting untuk fungsi sel.
Karbohidrat yang tersusun atas banyak unit disebut polisakarida. Polisakarida berperan sebagai sumber energi cadangan dan sebagai komponen yang menyusun permukaan luar membran sel. Karbohidrat yang berikatan dengan protein (glikoprotein) dan yang berikatan dengan lemak (glikolipid) merupakan struktur penting dari membran sel. Selain itu glikolipid dan glikoprotein menyusun struktur antigen golongan darah yang dapat menimbulkan reaksi imunologis.
Setiap sel memenuhi kebutuhannya sendiri dan merawat dirinya sendiri pula. Mereka bisa mengambil zat-zat nutrisi, mengubahnya menjadi energi, menjalankan fungsi-fungsi khususnya, dan bereproduksi jika dibutuhkan. Setiap sel menyimpan seperangkat instruksinya sendiri untuk melakukan aktivitas-aktivitas tersebut. Karbohidrat merupakan nutrien utama sel.
Suatu karbohidrat tersusun atas atom C,H, dan O. Karbohidrat yang mempunyai 5 atom C disebut pentosa, 6 atom C disebut hexosa adalah karbohidrat-karbohidrat yang penting untuk fungsi sel.
Karbohidrat yang tersusun atas banyak unit disebut polisakarida. Polisakarida berperan sebagai sumber energi cadangan dan sebagai komponen yang menyusun permukaan luar membran sel. Karbohidrat yang berikatan dengan protein (glikoprotein) dan yang berikatan dengan lemak (glikolipid) merupakan struktur penting dari membran sel. Selain itu glikolipid dan glikoprotein menyusun struktur antigen golongan darah yang dapat menimbulkan reaksi imunologis.
Setiap sel memenuhi kebutuhannya sendiri dan merawat dirinya sendiri pula. Mereka bisa mengambil zat-zat nutrisi, mengubahnya menjadi energi, menjalankan fungsi-fungsi khususnya, dan bereproduksi jika dibutuhkan. Setiap sel menyimpan seperangkat instruksinya sendiri untuk melakukan aktivitas-aktivitas tersebut. Karbohidrat merupakan nutrien utama sel.
Setiap sel memiliki kemampuan-kemampuan berikut :
1. Bereproduksi
dengan cara membelah diri.
2. Metabolisme,
termasuk mengambil bahan baku, memproduksi molekul-molekul berenergi dan
melepaskan hasil produksinya. Kinerja sebuah sel tergantung pada kemampuannya
untuk mengekstrak dan menggunakan energi kimia yang tersimpan dalam
molekul-molekul organik. Energi ini didapatkan dari proses metabolisme.
3. Pembuatan
protein-protein, mesin bagi sel-sel tersebut, misalnya enzim. Sebuah sel
mamalia rata-rata terdiri dari 10.000 jenis protein yang berbeda.
4. Memberikan respon terhadap rangsangan
eksternal dan internal seperti perubahan temperatur, pH atau kandungan nutrisi.
Mengatur lalu
lintas vesikel.
Salah satu cara untuk mengklasifikasikan sel adalah dengan mengamati apakah mereka hidup menyendiri atau berkelompok. Organisme-organisme beragam dari yang hanya memiliki satu sel (disebut sebagai organisme uniseluler) yang berfungsi dan mempertahankan diri kurang lebih secara independen, atau membentuk koloni-koloni dan hidup bersama, sampai pada sel-sel multiseluler di mana sel-sel tersebut memiliki spesialisasi masing-masing dan biasanya tidak mampu bertahan hidup jika saling dipisahkan. 220 jenis sel dan jaringan membentuk tubuh manusia.
Salah satu cara untuk mengklasifikasikan sel adalah dengan mengamati apakah mereka hidup menyendiri atau berkelompok. Organisme-organisme beragam dari yang hanya memiliki satu sel (disebut sebagai organisme uniseluler) yang berfungsi dan mempertahankan diri kurang lebih secara independen, atau membentuk koloni-koloni dan hidup bersama, sampai pada sel-sel multiseluler di mana sel-sel tersebut memiliki spesialisasi masing-masing dan biasanya tidak mampu bertahan hidup jika saling dipisahkan. 220 jenis sel dan jaringan membentuk tubuh manusia.
DAFTAR
PUSTAKA
1.
kamuspengetahuan.blogspot.com/.../inti-sel-
2. biologid.blogspot.com/2011/09/teori-sel.htmlCached
5. www.slideshare.net/.../bahan-penyusun-selCached -
6. www.scribd.com/.../A-BAHAN-PENYUSUN-SEL