BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Para
ahli biologi awalnya mendeskripsikan protista adalah seluruh hewan-hewan
eukarioyik bersel tunggal, akan tetapi perkembangan selanjutnya para ahli
memasukkan alga ke dalam protista sehingga protista memilkicakupan pembahasan
yang cukup luas meliputi eukariotik bersel satu (uniseluler) sampai organisme
eukariotik bersel banyak (multiseluler) dengan bentuk sederhana. Berdasarkan
pertimbangan struktur anatomi dan morfologinya yang masih sderhana maka alga
digolongkan ke dalam protista.
Tulisan
ini akan mengulas sedikit mengenai alga, khususnya alga cokelat. Serta manfaat
dari alga cokelat itu sendiri bagi kehidupan.
1.2.Tujuan
a. Mendeskripsikan
ciri ciri alga cokelat.
b. Mengetahui
susuna sel pada alga cokelat.
c. Mengetahui
alat gerak pada alga cokelat.
d. Mengetahui
klasifikasi dari alga cokelat
e. Mengetahui
jenis jenis dari alga cokelat
f. Mengetahu
cara reproduksi pada laga cokelat
g. Mengetahui
manfaat dari alga cokelat
1.3.Manfaat
Penulisan
a. Meningkatkan
rasa syukur kepada Tuhan YME karena telah mengkaruniakan negara kita pildengan
segala sumber daya yang bermanfaat terutama ekosistem biotik maupun abiotiknya.
h. Menambah
wawasann terutama pada materi protista , khususnya buat penulis dan umumnya
buat pembaca.
b. Menghimbau
para pembaca agar lebih menghargai alam dan ikut serta dalam melestarikannya.
1.4.Kerangka
Tulisan
a. Bab
1 Pendahuluan
Pada
bab tersebut, penulis akan menjelaskan latar belakang yang membuka pemikiran
para pembaca sebagai alasan mengapa penulis Beserta maksud dan tujuan, manfaat
penulisan, rumusan masalah, dan kerangka tulisan.membuat makalah Alga cokelat (phaeophyta)
b. Bab
2 Pembahasan
Bab
tersebut berisi tentang pembahasan pembahasan tentang alga cokelat secara
rinci.
c. Bab
3 Penutup
Bab
terakhir yang berisi kesimpulan karya tulis ini. Beserta saran penulis terhadap
masalah yang dibahas pada karya tulis ini.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Phaeophyta
(algae coklat)
Ganggang
coklat adalah salah satu ganggang yang tersusun atas zat warna atau
pigmentasinya. Phaeophyta (ganggang coklat) ini berwarna coklat karena warna
alga cokelat disebabkan oleh adanya pigmen cokelat (fukosantin), yang secara
dominan menyelubungi warna hijau dari klorofil pada jaringan. Selain
fukosantin, ganggang cokelat juga mengandung pigmen lain seperti klorofil a,
klorofil c, violaxantin, beta karoten, diadinoxantin. Bentuk tubuhnya
seperti tumbuhan tinggi. Ganggang coklat ini mempunyai talus (tidak ada bagian
akar, batang dan daun), terbesar diantara semua ganggang ukuran tulusnya mulai
dari mikroskopik sampai makroskopik. Ganggang ini juga mempunyai jaringan
transportasi air dan makanan yang anolog dengan transportasi pada tumbuhan
darat, kebanyakan bersifat autotrof. Set vegetatif mengandung khloroplast
berbentuk bulat, bulat panjang, seperti pita; mengandung khlorofil a dan
khlorofil c serta beberapa santofil misalnya fukosantin. Cadangan makanan
berupa laminarin dan manitol. Dinding sel mengandung selulose dan asam alginat.
Alga coklat (Phaeophyta) hanya
mempunyai satu kelas saja yaitu klas phaeophyceae. Thallus dari jenis golongan
phaeophyceae bersel banyak (multiseluler), umumnya mikroskopik dan mempunyai
bentuk tertentu. Sel mengandung promakropora yang berwarna coklat
kekuning-kuningan karena adanya kandungan fukoxontin yang melimpah. Cadangan
makanan berupa laminarin yang beta glukan yang mengandung manitol. Dinding sel
sebagian besar tersusun oleh tiga macam polimer yaitu selulosa asam alginat,
fukan dan fuoidin.
Cadangan makanan pada Phaeophyta berupa laminarin, yaitu
sejenis karbohidrat yang menyerupai dekstrin yang lebih dekat dengan selulose
dari pada zat tepung.selain laminarin juga ditemukan manitol minyak dan zat-zat
lainnya.
B.
Ciri-ciri phaeophyta
Semua
alga coklat berbentuk benang atau lembaran, bahkan ada yang menyerupai tumbuhan
tingkat tinggi dengan bagian-bagian serupa akar, batang, dan daun. Umumnya alga
coklat bersifat makroskopis, dan dapat mencapai ukuran lebih dari 30 meter, dan
mempunyai gelembung-gelembung udara yang berfungsi sebagai pelampung.Hampir semua alga coklat
hidup di laut,
terutama di laut yang dingin. Tubuhnya selalu berupa talus yang multiseluler
yang berbentuk filamen, lembaran atau menyerupai semak/pohon yang dapat
mencapai beberapa puluh meter, terutama jenis-jenis yang hidup didaerah
beriklim dingin. Sel vegetatif mengandung kloroplas berbentuk bulat panjang,
seperti pita, mengandung klofil serta xantofil.
a.
- Macrocystis pyrifera, hidup di daerah kutub selatan. Talusnya dapat mencapai panjang 60 m dengan berat sampai 100 kg. alat pelekatnya seakan-akan mempunyai kuku untuk berpegangan erat-erat. Sumbu talus bebas, mempunyai cabang-cabang talus berbentuk lembaran yang bergantungan, kadang-kadang sampai 3 m panjangnya hingga dengan itu talus dapat terapung pada permukaan laut.
- Lessonia,sp mempunyai talus yang bentuknya seperti pohon palma.
- Laminaria cloustoni, banyak terdapat di laut utara, panjangnya sampai 5 m. pangkal talus setebal lengan dan umurnya tahunan, bagian atas menyerupai daun atau mempunyai lembaran-lembaran menjari yang setiap tahun diperbaharui. Menjelang berakhirnya musim dingin terjadi pertumbuhan di bagian tengah dari pangkal lembaran-lembaran tadi dan terbentuklah lembaran-lembaran baru.
- Ganggang coklat dapat dimanfaatkan dalam industri makanan
- Phaeophyta sebagai sumber alginat banyak dimanfaatkan dalam dunia industri tekstil untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas bahan industri, kalsium alginat digunakan dalam pembuatan obat-obatan senyawa alginat juga banyak digunakan dalam produk susu dan makanan yang dibekukan untuk mencegah pembentukan kristal es. Dalam industri farmasi, alginat digunakan sebagai bahan pembuat bahan biomaterial untuk teknik pengobatan.
- Dapat digunakan sebagai pupuk organik karena mengandung bahan-bahan mineral seprti potasium dan hormon seperti auxin dan sylokinin yang dapat meningkatkan daya tumbuh tanaman untuk tumbuh, berbunga dan berbuah.
- Macrocytis Pyrifers menghasilkan iodine (unsur yang dapat digunakan untuk mencegah penyakit gondok).
- Laminaria, Fucus, Ascophylum dapat menghasilkan asam alginat. Alginat biasanya digunakan sebagai pengental pada produk makanan (sirup, salad, keju, eskrim) serta pengentalan dalam industri (lem, tekstil, kertas, tablet antibiotik, pasta gigi) dan pengentalan produk kecantikan (lotion, krim wajah).
- Macrocytis juga dibuat sebagai makanan suplemen untuk hewan ternak karena kaya komponen Na, P, N, Ca.
b. Alga ini mempunyai kloroplas
tunggal, ada beberapa yang berbentuk lempengan cakram, dan ada pula yang
seperti benang.
c. Alga ini memiliki pirenoid (tempat
cadangan makanan) yang terdapat di dalam kloroplas. Cadagan makanan yang
terdapat pada alga ini berupa laminarin.
d. Bagian dinding selnya tersusun dari lapisan
selulosa, sedangkan bagian luar tersusun dari gumi. Pada dinding
sel ruang intersel ditemukan asam alginat (algin).
e. Alga cokelat mempunyai jaringan
transportasi air dan zat makanan yang analog dengan jaringan transportasi pada
tumbuhan darat.
C.
Susunan Sel
Pada phaeophyta umumnya dapat
ditemukan adanya dinding sel yang tersusun dari tiga macam polimer yaitu
selulosa, asam alginat, fukan dan fukoidin. Algin dari fukoidin lebih kompleks
dari selulose dan fukoidin lebih kompleks dari selulose dan gabungan dan
keduanya membentuk fukokoloid. Dinding selnya juga tersusun atas lapisan luar
dan lapisan dalam, lapisan luar yaitu selulosa dan lapisan dalam yaitu gumi.
Tapi kadang-kadang dinding selnya juga mengalami pengapuran. Inti selnya
berinti tunggal yang mana pana pada pangkal berinti banyak.
Dinding sel menyebabkan sel tidak
dapat bergerak dan berkembang bebas, layaknya sel hewan. Namun demikian, hal ini berakibat
positif karena dinding-dinding sel dapat memberikan dukungan, perlindungan dan
penyaring (filter) bagi struktur dan fungsi sel sendiri. Dinding sel mencegah
kelebihan air yang masuk ke dalam sel.Dinding sel terbuat dari berbagai macam
komponen, tergantung golongan organisme. Pada tumbuhan, dinding-dinding sel
sebagian besar terbentuk oleh polimer karbohidrat (pektin, selulosa, hemiselulosa, dan lignin sebagai penyusun penting). Pada
bakteri, peptidoglikan (suatu glikoprotein) menyusun dinding sel. Fungi
memiliki dinding sel yang terbentuk dari kitin. Sementara itu, dinding sel alga terbentuk dari
glikoprotein, pektin, dan sakarida sederhana (gula).
D.
Alat Gerak
Alat gerak pada Phacophyta berupa flagel
yang terletak pada sel-sel perkembangbiakan dan letaknya lateral. Berjumlah dua
yang heterokon dan terdapat di bagian samping badannya yang berbentuk pir atau
sekoci. Pada waktu bergerak ada yang panjang mempunyai rambut-rambut mengkilat
menghadap kemuka dan yang pendek menghadap ke belakang. Dekat dengan keluarga
flogel terhadap bintik mata yang berwarna kemerah-merahan.
E.
Klasifikasi Ilmiah dan Penggolongan Phaeophyta
Alga cokelat (Phaeophyceae)
Kingdom :
Chromalyeolata (supergrup eukariot)
Divisi : Heterokontophyta (Alga dengan klorofil a dan c)
Kelas : Phaeophyceae (Alga coklat)
Berdasarkan tipe pergantian keturunan, phaeophyto di
bagi dalam 3 golongan, yaitu:
a) Golongan Isogeneratae
Golongan
isogeneratae yaitu golongan tumbuhan yang memiliki pergiliran keturuan isomorf.
Sporofit dan gametofit mempunyai bentuk dan ukuran yang sama secara morfologi
tetapi sitologinya berbeda.
Contoh: Ectocarpus
b) Golongan Heterogenerate
Golongan
heterogenerate yaitu golongan tumbuhan yang memiliki pergiliran keturunan yang
heteromorf. Sporofit dan gametofitnya berbeda secara morfologi maupun
sitologinya.
Contoh: Laminaria
Laminaria
c) Golongan Cyelosporae
Golongan
cyelosporae yaitu golongan tumbuhan yang tidak memiliki pergiliran keturunan.
Contoh:
Fucus
Fucus
v Ordo
Ectocarpales
Ectocarpales mempunyai
pergantian keturunan yang isomorf yaitu tumbuhan sporofit sama dengan tumbuhan
gametofit, talusnya berbentuk cabang-cabang bebas atau saling berhubungan satu
sama lainnya. Hingga membentuk jaringan pseudoparenkimatik. Alat
perkembangbiakan letaknya bebas satu sama lain. Sporofit menghasilkan zoospora
dan spora netral. Sedang gametofit menghasilkan gamet. Terdiri dari 4 bangsa
yaitu:
1. Bangsa Dietyotales
Sebagian besar dari bangsa ini terdapat di lautan daerah tropic. Pada
ganggang ini spora tidak mempunyai bulu cambuk. Sporangium beruang satu dan
mengeluarkan 4 tetraspora. Pembiakan seksual dengan oogami. Anteredium yang
berkotak-kotak dan oogonium tidak pada tumbuhan yang berlainan dan tersusun
secara berkelompok. Tiap oogonium merupakan satu sel telur. Gamet jantan
mempunyai satu bulu cambuk yang terdapat pada sisinya. Sporofit dan gametofit
bergiliran dengan beraturan dan keduanya mempunyai talus berbentuk pita yang
bercabang-cabang menggarpu. Misal Dictyota dichotoma yang terbesar di lautan
Eropa. Skema pergiliran keturunan Dictyota
dichotoma:
Suku
Ectocarpaceae, terdiri dari 2 marga yaitu:
a. Marga Ectocarpus
Thallus dari ganggang ini merupakan filamen yang uniseriate, bercabang
banyak. Sel berinti tunggal dan plastida yang membentuk pita atau piring.
Perkembangbiakan dilakukan oleh zooid yang berflagella 2 buah dan di bentuk di
dalam alat reproduksi yang unilokuler atau plusilokuler. Alat reproduksinya
biasanya terdapat pada ujung-ujung cabang lateral.
Gametofit bersifat homothallik atau heterothallik. Gambet dibentuk dalam
gametangium yang plulilokuler yang perkembangannya identik dengan perkembangan
sporangium yang prusilokuler. Sel-sel yang terbentuk mengalami metamorfose
menjadi gamet yang berflagella 2 buah. Tipe persatuan gamet adalah isogamik
atau anisogamik.
b. Marga Dictyota
Thallus tegak dan berbentuk pita yang bercabang-cabang, melekat pada
suatu substrat dengan perantaraan alat pelekat yang berbentuk seperti cakram.
Thallus terdiri dari 3 lapis. Lapisan tengah tersusun dari sel-sel besar,
terbentuk segi empat dan berdinding tebal tanpa khromatofora. Kedua berdinding
tipis dan mengandung banyak kromotofora. Pada lapisan ini terdapat banyak
rambut-rambut steril dan tidak berwarna serta dapat mengeluarkan lendir pada
permukaannya.
Perkembangbiakan dilakukan secara aseksual, dan seksual. Perkembangbiakan
aseksual dilakukan oleh aplanospora yaitu yang tidak bergerak. Dalam satu
sporangium hanya dibentuk 4 aplanospora saja. Perkembangbiakan seksual
dilakukan secara oogami. Gametofit bersifat heterothallik. Alat kelamin
terdapat dalam suatu sorus. Terdapat di kedua permukaan talusnya.
2.
Bangsa Cutleriales
1. Suku Cutleriaceae
Suku ini hanya mempunyai 2 marga
saja, yaitu zanardinia dan cutleria, zanardinia mempunyai pergantian keturunan
yang gametofit dan sporofitnya identik satu sama lain, sedang gametofit
cutleria tidak identik dengan sporofitnya, hingga pergantian keturunan dari
cutleria bersifat iso morfik. Tetapi kedua marga tersebut mempunyai kesamaan,
yaitu pertumbuhan yang tirkhothallik, sporangia yang uniloker dan sel-sel
kelamin dan betina ukurannya tidak sama.Marga Cutleria
Cutleria mempunyai gamtofit yang
berbentuk pita yang bercabang, menggarpu yang tidak begitu teratur atau
berbentuk seperti kipas. Pertumbuhan terjadi pada tepi talus bagian atas yang
mempunyai rambut yang uniseriate. Gametofit bersifat heterothallik. Gametofit
jantan mengandung anteridia yang menghasilkan gamet jantan berbentuk buah pir,
berflagellata 2 buah di bagian leteral. Gametofit betina mengandung gametangia
betina yang mengeluarkan gamet betina yang bentuknya mirip dengan yang jantan.
Tetapi ukurannya lebih besar dan gerakannya lebih lambat.
3. Bangsa Laminariales
Jenis-jenis
yang termasuk dalam bangsa ini mempunyai sporofit yang dapat dibagi menjadi
alat pelekat, tangkai dan helaian atau lembaran. Pertumbuhan terjadi pada
bagian yang meristematik yang letaknya interkalar dan biasanya terletak
diantara tangkai dan lembaran. Sporofit mempunyai sporangia yang unilokuter dan
terkumpul dalam suatu sorus pada permukaan lembaran. Gametofit dari
laminariales berupa filamen yang mikroskopik. Perkembangbiakan seksual bersifat
oogamik.
Bangsa ini
mempunyai 30 marga dengan kurang lebih 100 jenis yang kesemuanya merupakan
penghuni lautan beriklim dingin. Dari marga ke marga gametrofitnya dapat
dikatakan identik satu sama lain, tetapi sporofitnya mempunyai bentuk yang
beranekaragam. Contoh:
Warga Laminaria
Alat pelekat sporofit umumnya
berupa cabang-cabang yang dikhotom disebut haptera. Tangkai tidak bercabang
silindris atau agak memipih, diujung tangkai ini terdapat helaian yang utuh
atau terbagi kearah vertikal menjadi beberapa segmen. Tangkai terdiri dari
medula dan korteks yang dikelilingi oleh selapis sel yang menyerupai sel
epidermis. Sporofit mempunyai sporongia yang unilokuler dan terdapat pada
perunukan helaian. Sporangia berbentuk ganda.
Pada laminaria saccharina,
penentuan jenis kelamin gametofit terjadi pada saat pembelahan reduksi,
setengah dari zoospora akan tumbuh menjadi gametofit betina sedang lainnya akan
membentuk gametofit jantan. Gametongia akan dibentuk setelah gametofit mencapai
2-3 sel. Terjadi pembuahan tergantung langsung pada suhu.
4. Bangsa Fucales
Ganggang ini merupakan penyusun
utama vegetasi lautan di daerah dingin. Pembiakan generatif dengan oogami,
pembiakan vegetatif tidak ada.Thallus dari ganggang ini bersifat diploid,
pembelahan reduksi (meiosis) terjadi pada saat gametogenesis alat kelamin
terdapat di dalam konseptakel. Dalam daur hidupnya, ganggang ini tidak
menunjukkan adanya pergiliran keturunan.
Suku Fucaceae
Ganggang ini banyak ditemukan
hidup di air laut maupun air tawar. Focus yang sudah berumur beberapa tahun
mempunyai talus berbentuk pita yang di tengah-tengahnya diperkuat oleh rusuk
tengah. Bentuknya kaku dank eras seperti kulit.
Marga Fucus
Fucus hidup di daerah beriklim
dingin di belahan bumi utara. Fucus berwarna coklat tua. Berbentuk pita yang bercabangdi
khotom dengan suatu rusuk tengah, melekat pada karang dengan suatu alat
pelekat. Beberapa jenis dari fucus ini mempunyai gelembung udara di dalam
tubuhnya untuk menyimpan udara hingga membantu keterapungannya letak dari
gelembung udara biasanya berpasangan kanan dan kiri. Ujung cabang-cabang
menggelembung dan mengandungkoseptakel, tempat konseptakel berkumpul tersebut
dinamakan reseptakel, secara anatomi, talus tersusun atas meristaderm, korteks
dan medula. Di dalamnya terdapat oogonium, anteredium, dan benang-benang mandul
(parafisis). Anteredium berupa sel-sel berbentuk jorong, duduk rapat satu sama
lain pada benang-benang pendek yang bercabang-cabang. Tiap anteredium
menghasilkan 64 spermatozoid. Suatu spermatozoid terutama terdiri dari bahan inti,
suatu bintik mata dan 2 bulu cambuk pada sisinya. Bulu cambuk yang pendek
menghadap ke muka dan mempunyai rambut-rambut mengkilat. Oogonium berupa suatu
badan yang duduk diatas tangkai, terdiri dari 1 sel saja dan mengandung 8 sel
telur. Zigot lalu membentuk dinding selulose dan pectin, melekat pada suatu
substrat dan tumbuh menjadi individu yang diploid.
Familia Sargassaceae
Sargassum terdapat di laut
daerah tropik atau subtropik di belahan bumi bagian selatan. Akan tetapi
fragmen yang terputus terbawa arus melintas laut atlantik ke daerah yang
beriklim dingin di benua Eropa. Jenis-jenis yang banyak sekali tumbuh di
sepanjang pantai Australia, India, Srilangka, Jepang, China dan Indonesia. Di
Jepang Sargassum enerya banyak dijadikan hiasan dan bahan makanan.
Talus dari sargassum mempunyai
morfologi yang kompleks, sepintas lalu memberi kesan seakan-akan tubuhnya
mempunyai akar, batang, dan daun pada bagian tangkainya terdapat banyak
cabang-cabang lateral yang menyerupai daun sering disebut filoid. Di dekat
filoid ini terdapat gelembung udara dan juga reseptakel yang mengandung
konseptakel. Daur hidup bersifat diplontik.
E. Jenis-jenis
Alga Coklat
Dictyota sargassum
Laminaria turbinaria
Padina focus
Macrocystis
a. Laminaria,
memiliki batang, daunnya berbentuk lembaran, mengandung yodium dan
asam alginat.
b. Macrocystis, menghasilkan yodium dan
asam alginat yang berfungsi sebagai bahan industri.
c. Sargasum,
daunnya berbentuk lembaran, di antara batang dan tangkainya
terdapat gelembung udara.
d. Fucus,
bentuk daun berupa lembaran dan pada bagian tepi daun terdapat gelembung.
e. Turbinaria,
1. Habitat:
Hidup di tantai/laut2.
2. Ciri-ciri:
Melekat pada batu-batuan.Berwarna coklat, Tubuh berbentuk seperti lembaran,
Batang berbentuk silindris, tegak, kasar dan terdapat berkas percabangan tidak
dapat dibedakan antara akar, batang dan daun.
3. Morfologi
: Tubuh berbentuk seperti benang, Panjang mencapai piluhan meter, Helaian
thallus berbentuk bulat yang dipinggirnya bergerigi, Terdapat reseptakel sebagai
alat perkembangbiakan.
4. Anatomi
: Terdapat pigmen fikosantin, klorofil dan xantofil, Dinding sel terdiri atas
selulosa, pektin dan asam algi, Asam algin berfungsi untuk pembuatan cat, terdapat
konseptakel dalam rongga tubuh yang berfungsi menghasilkan gamet.
5. Reproduksi
: Reproduksi vegetatif dengan cara fragmentasi (pemisahan), cara generatif
dengan isogami dan oogami.
6. Manfaat
f. Padina
: Algae jenis ini memiliki ciri-ciri bentuk thallus seperti kipas membentuk
segment-segment lembaran tipis (lobus) dengan garis-garis berambut radial dan
perkampuran di bagian permukaan daun. Warna coklat kekuning-kuningan atau
kadang kadang memutih karena terdapat perkapur. Alge jenis ini ditemukan di
pinggir pantai di bebatuan dan penyebaran algae ini tersebar luas di perairan
Pasifik selatan dan perairan Samodera Hindia dan mudah ditemukan di perairan
Indonesia.
g. dictyota
: tumbuh menempel pada batu karang
mati di daerah rataan terumbu. Warnanya coklat tua dan mempunyai thallus
bercabang yang terbagi dua. Thallus yang pipih dan lebarnya 2 mm, tersusun atas
tiga lapis sel. Lapisan tengah yang terdiri dari sel yang besar diapit oleh dua
lapisan atas dan bawah yang terdiri dari sel yang sangat kecil. Alga ini
mempunyai bagian berbentuk silindrik yang menyerap dan mempunyai alat perekat
dalam bentuk sebundel benang-benang yang bentuknya seperti rambut. Thallusnya
menghasilkan cabang lateral yang dapat lepas untuk membentuk alga baru yang
bebas dalam perkembangbiakan vegetatif.
F.
Reproduksi
Reproduksi
pada ganggang cokelat terjadi secara aseksual dan seksual. Reproduksi
aseksual dengan pembentukan zoospora berflagel dan fragmentasi, sedangkan
reproduksi seksual terjadi secara oogami atau isogamet.
a)
Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan oleh zoospora atau aplanospora yang
tidak berdinding. Zoospora mempunyai dua, buah flagella yang tidak sama
panjang, terletak dibagian lateral. Spora dibentuk dalam sporangium yang
uniseluler, dinamanakan sporangia unilokuler. Atau spora yang dibentuk dalam
sporangia yang multiseluler yang disebut sporangium prulilekuler.
b) Perkembangbiakan seksual dilakukan secara oogami,isogami
atau anisogami .
1.
Isogami
yaitu gamet yang bentuk dan ukurannya sama (belum dapat dibedakan mana jantan
dan mana betina). Contoh: ulva
2.
Anisogami:
gamet yang bentuk dan ukurannya tidak sama (gamet betina memiliki ukuran besar
dan gamet jantan memiliki ukuran kecil). Contoh: codium
3.
Oogami:
jenis anisogami dengan gamet jantan yang aktif. Contoh:Fucus
contoh adalah reprosuksi seksual
pada Fucus vesiculosus. Organisme ini selain berkembang biak
secara seksual dengan oogami
Proses
oogami: Ujung-ujung lembaran talus yang fertil membentuk reseptakel,
yaitu badan yang mengandung alat pembiak. Di dalam reseptakel terdapat
konseptakel yang mengandung anteridium yang mengandung sel kelamin jantan
berupa spermatozoid dan oogonium yang merupakan penghasil sel telur dan
benang-benang mandul (parafisis).
Anteridium
berupa sel-sel berbentuk jorong yang terletak rapat satu sama lain pada filamen
pendek bercabang-cabang yang muncul dari dasar dan tepi
konseptakel. Tiap antteridium menghasilkan 64 spermatozoid.
Oogonium
berupa badan yang duduk di ata tangkai. Oogonium ini jumlahnya banyak
sekali dan tiap-tiap oogonium mengandung 8 sel telur. Tetapi hanya 40% dari sel
telur yang dapat dibuahi, dan hanya satu atau dua dari setiap 100.000
spermatozoid dapat membuahi sel telur. Zigot lalu membentuk dinding selulosa
dan pektin, kemudian melekat pada suatu substrat dan tumbuhan menjadi individu
baru yang diploid.
G.
Pembuahan pada alga coklat
Sebelum
terjadi pembuahan, layak anthernazoid mengelilingi sel telur pada ganggang ini
terbentuk 8 sel telur. Biasanya hanya satu antherozoid yang masuk ke sel telur.
Dalam waktu satu jam kedua intinya melebur dan terjadinya inti diploid. Zigot
segera membentuk dinding yang berlendir dan dapat melekat pada substrat. Zigt
membentuk tonjolan yang akan seperti cahaya. Suhu pH dan adanya zat pengatur di
dalam sel telur merupaan faktor perangsang bagi terjadinya polaritas. Karena
adanya cadangan makanan yang cukup di dalam sel telur. Maka mula-mula
pertumbuhan embrionya cepat, tetapi kemudian pertumbuhan menjadi lambat karena
tergantung dari fotosintesis. Tubuh yang terbentuk bersifat diploid dan
pembelahan reduksi terjadi pada waktu gametogenesis. Jadi daur hidupnya
bersifat diplontik.
Dalam daur
hidupnya semua phacophyceae keculai bangsa fucales menunjukkan adanya
pergantian keturunan antara gametofit dan sporofit, yang masing-masing hidup
sebagai individu yang bebas pergantian keturunan tersebut bersifat isomorfik
atau heteromorfik. Sebagian besar dari phaeophyceae pertumbuhannya bersifat
trikhothallik. Pertumbuhan trikhothallik adalah cara pertumbuhan yang dilakukan
oleh sel-sel yang letaknya di bagian basal dari filamea yang terdapat pada
ujung thallas. Sel-sel tersebut aktif membelah.
Sebagian
besar phaeophyceae hidup di laut dan banyak ditemukan di daerah yang beriklim
dingin. Sebagian besar hidup melekat pada substrat karang dan lainnya dan
beberapa diantaranya hidup sebagai epifit.
Dilihat dari sporangiumnya, dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu:
a)
Pembentukan Unilokuler, dimiliki oleh anggota Phaeophyta yang uniseluler
Terjadi dari sel terminal dengan
cabang pendek yang membesar. Sporangia muda berbentuk bulat panjang atau bulat
telur. Ukurannya lebih kecil dari sel semula. Inti tunggal mengalami pembelahan
meioses kemudian diikuti pembelahan mitosis sehingga dihasilkan 32-64 inti.
Selanjutnya terjadilah celah-celah yang membagi proteplas yang berinti satu.
Masing-masing protoplas mengalami metamorfose membentuk zoospora perflagel dua
yang terletak di bagian lateral dengan panjang flagel yang tidak sama. Flagel
yang pendek diarahkan ke belakang, flagel yang panjang diarahkan kedepan.
b) Pembentukan plurilokuler dimiliki
oleh anggota phaeophyta yang multiseluler
Berasal dari sel terminal yang
pendek. Ukurannya relatif besar dan terjadi pembelahan tranversal secara
berulang-ulang yang akhirnya dihasilkan 6-12 sel.pembelahan vertikal dimulai
dari deretan sel bagian tengah dan kemudian terbentuklah kubus yang letaknya
teratur sebanyak 20-40 deretan. Protoplas pada masing-masing sel mengalami
sultamorfosa menjadi zoospora yang memiliki 2 stagel. Diikuti dengan talus yang
bersifat diploid dan terbentuklah sporangia yang bersifat unilokuler dan atau
plorilokuler.
F.
Habitat Phaeophyta (Alga Coklat)
Alga
cokelat umumnya hidup di air laut terutama laut terutama laut yang agak dingin
dan sedang. Hanya beberapa jenis yang hidup di air tawar. Di daerah subtropik,
ganggang cokelat hidup pada daerah intertidal, yaitu di atas daerah
litoral sampai sublitoral. Di daerah tropis biasanya hidup di kedalaman 220 m
pada air yang jernih.
E. Peranan dan
Manfaat Alga Coklat (Phaeophyta)
Ø Adapun peranan ganggang coklat dalam
kehidupan yaitu:
Ø Adapun
manfaat ganggang coklat lainnya :
Ganggang laut cokelat (brown
seaweed) banyak mengandung vitamin dan mineral yang seimbang dan bermanfaaat
seperti : kalsium, magnesium, iron, copper, mangan, zin, boron dan iodine,
selain itu mengandung serat, asam amino, dan B-komplex. Ganggang Laut Cokelat
(brown seaweed) juga mengandung beberapa zat aktif, yang dapat mengurangi
risiko terkena stroke akibat penyumbatan pembuluh darah, seperti:
·
Alginate, yakni serat tak larut yang berperan
mengurangi kadar lemak, trigliserida serta kolesterol dalam darah, sehingga
terkontrol.
·
Laminarin sebagai zat anti penggumpalan darah
yang membantu mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke.
·
Iodium organik membantu mengoptimalkan fungsi
tiroid untuk metabolisme tubuh lebih baik
·
Mineral koloidal yang mudah diserap oleh tubuh.
·
Kandungan lain yang berguna bagi pasien pasca
stroke adalah fucoidan yaitu suatu polisakarida kompleks yang
membantu memperbaiki daya ingat dan sistem motorik pasca stroke serta
meregenerasi sel-sel baru untuk kesehatan menyeluruh.
·
Fucoidan dalam ganggang cokelat mampu menghambat
pembentukan bekuan darah sehingga menurunkan resiko terserang penyakit jantung
dan stroke (Malmo University Hospital, Swedia.
·
Fucoidan dalam ganggang cokelat mempercepat
fungsi motorik pada minggu pertama dan perbaikan memori (University of
Manitoba, Winnipeg-Canada)
·
Ganggang cokelat mengubah aktifitas enzim di
liver yg mengontrol metabolisme asam lemak, sehingga menurunkan kadar lemak
dalam darah. Selain itu, dapat juga meningkatkan pembakaran lemak di liver
(Laboratory of Lipid Chemistry, Yokohama- Jepang)
·
Ganggang Laut cokelat (brown seaweed) membantu
menurunkan kadar kolesterol sebanyak 26,5% dan trigliserida sebanyak 36,1%
(Cardiovascular Center di RS Sakhalin, Rusia)
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ganggang coklat adalah salah satu ganggang yang tersusun atas zat warna
atau pigmentasinya. Tubuhnya selalu berupa talus yang multiseluler yang
berbentuk filamen, lembaran atau menyerupai semak/pohon yang dapat mencapai
beberapa puluh meter. Habitat
organisme tersusun dari salah satu diantara dua jenis sel yang secara
struktural berbeda, sel prokariotik dan sel eukariotik. Berdasarkan tipe pergantian keturunan,
phaeophyto di bagi dalam 3 golongan, yaitu golongan Isogeneratae, golongan
Heterogenerate dan golongan Cyelosporae.
Pada phaeophyta umumnya dapat
ditemukan adanya dinding sel yang tersusun dari tiga macam polimer yaitu
selulosa, asam alginat, fukan dan fukoidin dan memiliki alat gerak pada Phacophyta benepa
jlagel yang terletak pada sel-sel perkembangbiakan dan letaknya lateral.
Perkembangbiakan pada Phaeophyta
dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu Perkembangbiakan secara vegetatif
dan perkembangbiakan secara sporik dengan membentuk spora. Alga coklat juga
memiliki berbagai macam peranan serta manfaat.
B. Saran
Makalah ini dapat digunakan sebagai
bahan bacaan, dan untuk penulis lanjutan hendaknya mencari literature atau
sumber yang lebih beragam.
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Budisma.2012.Jenis Alga (Ganggang)
Coklat (Phaeophyta) dan Manfaatnya. http://budisma.web.id/materi/sma/kelas-x-biologi/ganggang-coklat-phaeophyta/feed/.diakses
pada Thursday, November 22, 2012 7:29:52 PM.Samarinda
2.
Bumbata.2012.Fakta Ganggang Coklat Klasifikasi, Ciri & Manfaatnya. http://www.bumbata.com/19141/fakta-ganggang-coklat-klasifikasi-ciri-manfaatnya/feed/.diakses
pada Thursday, November 22, 2012 6:55:30 PM.Samarinda
3.
Botani.2012.Si alga cokelat. http://biologid.blogspot.com/feeds/posts/default.diaksaes
pada Thursday, November 22, 2012 7:39:32 PM.Samarinda
4.
Krisno,A.2011.NUTRIJJEL FOOD ALGA COKLAT
( Sargassum sp ) SEBAGAI ALTERNATIF DALAM PENGOBATAN KANKER LEHER RAHIM (
KANKER SERVIK ) BERBASIS HERBAL. http://i1.wp.com/aguskrisnoblog.files.wordpress.com/2011/06/agar2-r-lsut.jpg?fit=400%2C400.diakses
pada Thursday, November 22, 2012 7:27:02 PM.Samarinda
5.
Wikipedia.2012.Alga Cokelat. http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Istimewa:Perubahan_terbaru&feed=atom.
Dikases pada Thursday, November 22, 2012 7:37:48 PM.Samarinda
6.
WordPress.2009. PHAEOPHYTA (algae coklat).http://zaifbio.wordpress.com/2009/01/30/phaeophyta-algae-coklat/
.diakses pada Thursday, November 22, 2012 6:55:38 PM.Samarinda
thanks for your post
BalasHapus